Paper Mengenai Perkembangan Teknologi Audio


perkembangan teknologi audio



Dosen : Ferry Mulyanto, ST., MOS.




Disusun Oleh :
Nama: Teguh Permana
NRP/NPM: 153040114




Mata Kuliah Organisasi dan Arsitektur Komputer
Teknik Informatika
Universitas Pasundan, Bandung
Semester Gasal 2015/2016






Abstrak

Thomas Edison pertama mengembangkan teknologi perekaman dan pemutaran pada tahun 1877. Sebuah mesin Digital Audiotape (DAT) merupakan sebuah rekaman digital yang dapat merekam dan memutar kembali kaset digital

Pada tahun 2001 dan 2002, kaset mulai dikembalikan oleh retailer dan kaset semakin mendekati kepunahan tiap tahunnya. Penjualan CD menjadi sebaliknya yaitu terus meningkat sejak kehadirannya pada tahun 1983 sampai tahun 2001. Delapan tahun setelah itu, penjualan CD turun setiap tahun kecuali tahun 2004. Penurunan antara tahun 2006 dan 2008 mendekati 40%. Pada tahun 2008, penjualan CD turun lebih dari setengah dari total mereka pada tahun 1998. Total penjualan musik selama satu dekade tumbuh sekitar 65% karena popularitas penjualan musik digital yang meningkat lebih dari tujuh kali lipat dari tahun 2004 hingga 2008 (Grant dan Meadows, 2010;21). Kepunahan CD saat ini dikarenakan kehadiran musik digital.

Banyak contoh musik digital era sekarang yang berformat MP3, WMA, Audio CD, yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari khususnya bagi mereka yang hobi mendengarkan musik. Selain Audio CD, MP3, dan WMA, ada juga berbagai macam format musik digital lainnya seperti AAC, WAV, Real Audio, MIDI, dan Ogg Vorbis.



BAB 1

PENDAHULUAN



1.1 Latar belakang

Kemajuan teknologi saat ini tidak lepas dari kehadiran para inovator-inovator yang terus menyempurnakan teknologi yang sudah ada. Teknologi yang ada saat ini telah membantu masyarakat dalam berkomunikasi karena kesulitan mencapai komunikasi secara langsung. Tujuan dari komunikasi selain menyampaikan pesan, tetapi juga dapat bersifat membujuk dan menghibur. Lirik lagu yang kita dengarkan merupakan pesan dari penulis lirik atau pencipta lagu kepada pendengar atau masyarakat luas. Lirik lagu tersebut memiliki tujuan untuk menghibur maupun mengajak para pendengar. Ilustrasi tersebut merupakan contoh peristiwa komunikasi yang ada di sekitar kita. Kita dapat mendengarkan lagu melalui radio, mp3 player maupun iPod. Teknologi yang kita gunakan untuk mendengarkan lagu terus berkembang dari tahun ke tahun seperti pada tahun sembilan puluhan, kita menggunakan walkman untuk mendengarkan lagu yang ada didalam kaset. Namun, sekarang telah hadir teknologi baru seperti perangkat iPod yang dikeluarkan oleh Apple. Teknologi dibagi menjadi teknologi analog dan digital. Teknologi yang saat ini berkembang ialah teknologi digital. Teknologi digital memiliki berbagai keunggulan seperti dapat mengurangi gangguan atau noise.



1.2 Tujuan Penulisan

Penyusunan paper ini didasarkan oleh tugas mata kuliah organisasi dan arsitektur komputer. Selain kita dapat mengetahui perkembangan teknologi audio khususnya serta perkembangan teknologi pada umumnya, semoga bermanfaat.





BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Uraian Masalah

Maka, untuk mempertajam dan memfokuskan bahasan, penulis mengajukan uraian permasalahan sebagai berikut:

  • Bagaimana perkembangan teknologi audio

    2.2 Pembahasan
    Industri musik berkembang di Amerika pada akhir abad ke sembilan belas. Pada saat itu, penulis lagu memiliki peran yang lebih sentral dan diakui secara luas sehingga masyarakat berbondong-bondong untuk membeli sheet music atau lembaran lirik terbaru dibandingkan menunggu musik tersebut dipopulerkan oleh performer. Selama tahun 1800-an sampai tahun 1900-an, para penemu menciptakan alat-alat mekanis seperti kotak musik dan nickelodeons dalam upaya untuk memproduksi musik. Thomas Edison pertama mengembangkan teknologi perekaman dan pemutaran pada tahun 1877. Dia membayangkan menggunakan perangkat tersebut untuk merekam pesan atau sebagai mesin penjawab telepon (Straubhaar et al.,2012;126). Thomas Edison memperluas percobaan Leon Scott de Martinville dari tahun 1850-an untuk menghasilkan mesin berbicara atau phonograph pada tahun 1877 dengan memutar kembali rekaman suara dari lukisan di kertas timah. Kemudian, Edison menggantikan kertas timah tersebut dengan lilin. Emile Berliner menciptakan flat record pertama dari logam dan shellac yang dirancang untuk bermain pada gramofon untuk menyediakan produksi rekaman massal. Awal rekaman standar dimainkan pada 78 putaran per menit. Setelah shellac menjadi komoditas yang langka karena perang dunia kedua, rekaman yang dibuat berasal dari plastik polivinil. Lima tahun kemudian, record player yang diproduksi dapat memutar rekaman di semua kecepatan (Campbell, 2002 dalam Grant dan Meadows, 2010;21).
    Pada tahun 1906, Victor Talking Machine Company memperkenalkan rumah Victrola. Masyarakat pada saat itu suka mendengarkan musik dirumah mereka sehingga fonograf cepat menjadi media yang banyak digunkan. Rumah Victrola memperkenalkan berbagai jenis musik baru ke banyak orang lebih cepat daripada sebelumnya. Pada saat itu penulis dan komposer mulai menemukan jenis musik yang menarik bagi masyarakat luas. Salah satu jenis musik yang banyak diminati masyarakat ialah musik jazz. Musik jazz yang populer pada tahun 1920-an dan 1930-an seperti New Orleans Dixieland. Radio memiliki dampak langsung terhadap rekaman musik. Inovasi teknologi direvitalisasi industri rekaman dan juga berdampak pada radio. Pada tahun 1947, magnetic tape meningkatkan kualitas suara, meminimalkan biaya, dan mempermudah saat di-edit. Hal ini memungkinkan industri rekaman musik menghasilkan musik yang lebih murah dengan kualitas yang lebih baik. Industri rekaman mulai mengandalkan radio untuk mempopulerkan artis rekaman dan para performer lainnya yang mereka dengar di radio. Kehadiran radio mendorong kemunculan berbagai genre musik. Salah satu genre musik yang berkembang ialah blues. Musik blues berkembang pada tahun 1940-an dan 1950-an dan banyak diikuti oleh migran Afrika-Amerika dari selatan ke Chicago dan New York (Straubhaar et al.,2012;126-128).
    Sebuah mesin Digital Audiotape (DAT) merupakan sebuah rekaman digital yang dapat merekam dan memutar kembali kaset digital (Mirabito dan Morgenstern, 2004;169). Selama dekade setelah tahun 1998, penjualan single vynil berhasil bertahan, akan tetapi kenjualan kaset menghilang setelah tahun 2000. Pada tahun 2001 dan 2002, kaset mulai dikembalikan oleh retailer dan kaset semakin mendekati kepunahan tiap tahunnya. Penjualan CD menjadi sebaliknya yaitu terus meningkat sejak kehadirannya pada tahun 1983 sampai tahun 2001. Delapan tahun setelah itu, penjualan CD turun setiap tahun kecuali tahun 2004. Penurunan antara tahun 2006 dan 2008 mendekati 40%. Pada tahun 2008, penjualan CD turun lebih dari setengah dari total mereka pada tahun 1998. Total penjualan musik selama satu dekade tumbuh sekitar 65% karena popularitas penjualan musik digital yang meningkat lebih dari tujuh kali lipat dari tahun 2004 hingga 2008 (Grant dan Meadows, 2010;21).
    Kepunahan CD saat ini dikarenakan kehadiran musik digital. Hal ini juga dialami oleh saluran radio. Pada tahun sembilan puluhan, hampir setiap orang suka mendengarkan radio, baik dirumah maupun di dalam mobil sebagai pembunuh rasa bosan. Tujuan masyarakat mendengarkan radio ialah untuk mendengarkan lagu-lagu dari penyanyi favorit mereka. Namun, kini kehadiran musik digital telah membuat masyarakat lebih memilih men-download lagu dari internet dibandingkan mendengarkan lagu di radio. Oleh karena itu, saluran radio hadir dalam bentuk aplikasi digital untuk tetap menjaga eksistensi. Saluran radio saat ini dapat didengarkan tidak hanya melalui radio tetapi dapat didengarkan melalui gadget seperti smart phone, iPad, iPod maupun di komputer melalui jalur streaming. Kita biasa mendengarkan saluran radio maupun lagu melalui perangkat audio seperti radio atau pun CD player dirumah maupun audio di kendaraan pribadi kita.
    Sebelum adanya musik digital, kita harus membeli CD musik kemudian mentransfer musik tersebut melalui perangkat komputer sebelum akhirnya ada di smart phone, mp3 player maupun iPod. Tetapi, kini kehadiran musik digital telah memudahkan kita karena kita hanya memrlukan koneksi internet agar dapat mentransferkan sebuah lagu ke dalam perangkat digital yang kita miliki. Musik digital dapat dibeli secara legal melalui iTunes. Kehadiran musik digital ini telah merubah industri musik. Kehadiran musik digital dan luasnya jaringan internet yang tidak terbatas membuat para pencipta lagu khawatir akan pembajakan karya mereka. Pembajakan musik digital telah merugikan para musisi, tetapi sangat sulit untuk dihindari karena luasnya jaringan internet. Para pencipta lagu dan penyanyi saat ini bekerja keras dalam meminimalkan kejahatan tersebut dengan meyakinkan pendengar mereka untuk menghargai karya musisi dengan tidak membeli CD maupun musik digital bajakan.

Sesuai dengan perubahan dari kemajuan teknologi tersebut maka muncul pula musik jenis digital yang kini banyak dikenal oleh kalangan masyarakat.

Dari proses rekaman baik secara analog maupun digital, maka terciptalah yang namanya musik. Musik sendiri merupakan perpaduan suara yang disusun sedemikian rupa hingga menyimpan irama, lagu, serta keselarasan harmoni terutama audio atau suara yang dihasilkan oleh beberapa alat penghasil irama. Musik juga dapat dikatakan sebagai seni bunyi yang meliputi segala suara. Musik tidak semata berkaitan dengan instrumental, tetapi juga dengan kegiatan vokal (Masduki, 2004).

Musik Digital


Musik digital merupakan musik komersial yang dapat diakses dan dinikmati dengan menggunakan teknologi digital, (Malau, 2012), sehingga khalayak atau para penikmat musik dapat menikmati dan mengakses berbagai musik yang ingin mereka dengar dengan lebih mudah dan efisien karena mereka hanya tinggal menggunakan teknologi internet untuk mendapatkannya. Proses rekaman dengan mengandalkan rekaman digital menggunakan alat musik asli secara terpisah seperti gitar akustik, drum dan lain-lain. Kemudian dilakukan penggabungan atau mixing untuk harmonisasi musik memakai software yang tersedia seperti Music Instrument Digital Interface atau Adobe Audition. Musik digital kini dapat dibuat bahkan jauh lebih jernih daripada alat musik yang sebenarnya, tapi harus melalui berbagai tahapan rumit.

Contoh Atau Jenis Musik Digital


Banyak contoh musik digital era sekarang yang berformat MP3, WMA, Audio CD, yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari khususnya bagi mereka yang hobi mendengarkan musik. Selain Audio CD, MP3, dan WMA, ada juga berbagai macam format musik digital lainnya seperti AAC, WAV, Real Audio, MIDI, dan Ogg Vorbis. Berikut pembahasannya.

Audio CD


CD atau compact disc adalah media yang digunakan untuk menyimpan data digital (Zaki & Smitdev Community, 2007). Teknologi CD mulai ada di pasaran sejak akhir tahun 1982. CD juga menjadi media standar untuk memainkan suara dalam bentuk audio CD pada tahun 2007. Jadi Audio CD merupakan kumpulan berbagai data yang biasanya berisikan lagu dan disimpan atau ditransfer ke dalam compact disc.

Audio CD adalah sesuatu yang biasanya dapat diperoleh atau dibeli oleh pelanggan dan hanya berisikan sejumlah track audio. Audio CD yang kompatibel di setiap driver pada umumnya adalah drive CD player yang dapat ditemukan pada perangkat komputer, laptop, serta CD player di kendaraan mobil. CD memiliki ukuran yang beragam, CD standar pada umumnya memiliki ukuran yang standar yadiameter 12cm dengan kemampuan menyimpan data audio hingga 80 menit. Sedangkan yang berdiameter 8cm biasanya hanya untuk menyimpan data audio dengan durasi maksimal hingga 20 menit saja.

Audio CD sangat populer di kalangan masyarakat khususnya bagi pecinta musik termasuk di Indonesia. Sebelum ada CD, lebih dikenal yang namanya kaset tape. Namun sesuai degan kemajuan teknologi digital, audio CD menjadi pilihan utama para musisi ataupun seniman musik untuk merekam karya mereka lalu dipasarkan ke publik untuk dinikmati. CD lebih mudah digunakan karena bentuknya yang lebih praktis dari kaset tape. Kelebihan utamanya ialah penikmat musik yang sedang memutar audio CD dengan playernya, bisa memutar secara acak atau random sesuai dengan audio track yang diinginkan. Tidak seperti kaset tape yang harus diputar ulang pitanya.

Namun saat ini apresiasi pecinta musik tanah air mulai berkurang semenjak ditemukan yang namanya musik digital berformat MP3. Penjualan audio CD para musisi mulai menurun karena maraknya pembajakan karya musik. Dari segi harga, audio CD penyanyi yang dijual di took-toko resmi memang lebih mahal dibandingkan file MP3 yang bisa didownload secara gratis di internet.

MP3


Pertama kali mulai dikembangkan oleh dua warga Jerman, yakni Dieter Seitzer dan Heinz Gerhauser. MPEG-1 Audio layers 3 atau yang lebih populer dengan sebutan MP3 merupakan salah satu format berkas hasil pengodean audio atau suara yang mempunyai kompresi lebih baik. Berkas tersebut telah dikembangkan oleh insinyur dari Jerman bernama karlheinz Brandenburg. Proses pengolahan file audio dengan format MP3 hampir sama dengan proses pengolahan hasil perekaman suara, namun mode suara yang digunakan umumnya adalah stereo. Tidak jauh berbeda dari Yayan Sopyan dalam bukunya berjudul “Membuat Musik Digital dengan ModPlug Tracker”, mengungkapkan bahwa file suara berformat MP3 merupakan file WAVE juga, namun file WAVE tersebut dikompresikan dengan cara-cara tertentu sehingga bisa berukuran lebih kecil ketimbang ukuran file WAVE yang menjadi sumbernya.

Kepopuleran musik digital format MP3 ini dikarenakan ukuran filenya yang relative kecil namun dengan kualitas yang tentunya tidak kalah dengan audio CD. Format ini telah dikembangkan serta dipatenkan oleh Fraunhofer Institute. Dengan bitrate 128 kbps, file jenis MP3 sudah memiliki kualitas yang baik. Namun MP3 Pro-format penerus MP3-menghadirkan kualitas sama dengan bitrate setengah dari MP3.

Bit rate merupakan kecepatan olah data digital dengan parameternya bps/kbps. Sedangkan sampling rate atau biasa juga disebut dengan sampling frekuensi, merupakan kecepatan olah data sampel yang parameternya Hz. MP3 Pro kini kompatibel dengan MP3. Pemutar MP3 tentu saja dapat memainkan file MP3 Pro-namun kualitas audio atau suaranya tidak akan sebagus peranti yang mendukung MP3 Pro.

MP3 semakin populer pasca ditemukannya berbagai macam teknologi komputer, laptop, handphone, smartphone, tablet PC, iPod, dan perangkat lainnya yang dapat dengan mudah mendownload, menyimpan, dan memutar file musik digital jenis MP3. Para penikmat musik tidak perlu repot untuk membawa CD musik yang bentuk fisiknya dapat dikatakan kurang praktis. Berbagai software atau piranti lunak turut menciptakan temuan mereka berupa MP3 player yang dapat dengan mudah diinstall di komputer atau laptop, seperti Winamp yang tentu tidak asing lagi bagi masyarakat. Keberadaan smartphone canggih juga dapat dengan mudah memainkan musik berformat MP3 bahkan bisa langsung mendownload selagi didukung oleh jaringan internet yang luas dan stabil. Pengguna dapat menyimpan ratusan bahkan ribuan file musik MP3 yang mudah dicari di dalam device masing-masing tanpa harus repot memiliki bentuk audio CD. Itulah mengapa MP3 sedikit demi sedikit mulai menggantikan peran audio CD. Para penyuka musik bisa mencari, memilih, dan memutar jenis musik atau file MP3 yang diinginkan, kapanpun dan dimanapun.. Orang yang menyukai berbagai genre musik seperti jazz, pop, rock, soul, dan lainnnya, bisa memiliki semua file hanya dalam satu perpustakaan musik. Tidak perlu lagi harus bersusah-susah mencari bentuk fisik CD untuk dimainkan satu persatu di CD player.

Di Indonesia MP3 juga sangat populer, namun sayangnya berbagai kemudahan dan kecanggihan yang serba digital khususnya MP3, dapat memicu penyebarluasan sebuah karya musik digital secara luas melalui internet tanpa adanya izin. Maka diharapkan para penikmat musik mau mendownload MP3 hanya dari situs legal berbayar, demi menghargai hasil karya seniman tanah air dan internasional. Langkah tersebut juga sebagai upaya untuk menghentikan aksi pembajakan.



WMA


WMA merupakan kepanjangan dari Windows Media Audio yang merupakan berkas advanced system format atau ASF yang turut menyertakan data audio yang dikompresi dengan codec WMA. Dengan menggunakan ekstensi yang terpisah, maka pemakai bisa mengunduh atau menginstall player-nya di perangkat komputer masing-masing. WMA hanyalah media pemutar data berupa audio saja.

Dibandingkan mengadopsi MP3, windows menciptakan kompresinya secara khusus yakni WMA. Meskipun WMA bisa dimainkan oleh berbagai media player, tetap saja format WMA ini tidak dapat menggantikan MP3, karena semua yang datang dalam format WMA biasanya disertai dengan proteksi. Windows Media Player dengan otomatis bisa menyisipkan proteksi copy ke dalam file berformat WMA, dengan tujuan untuk menghindari diputarnya file tersebut di media player lain (MP3 player portable). Untuk membuat data audio WMA tidak terproteksi secara otomatis oleh Windows Media Player, maka pengguna harus mengklik menu tools lalu pilih options. Tepat pada jendela options, klik tab copy music, lalu kemudian uncheck pada bagian Copy Protect Music. Maka pengguna dapat memainkan data dengan format WMA di media player lainnya. Musik berformat WMA memiliki Digital Right Management (DRM), yakni fitur yang mampu mencegah tindakan piracy atau pembajakan di dalam industri musik tanah air dan dunia yang saat ini sudah terlampau parah dan begitu ditakuti oleh para vendor.

Penggunaan musik digital dalam format WMA memang tidak sebegitu terkenal atau mewabah layaknya MP3. Meski pengguna OS suatu komputer atau laptop di Indonesia menggunakan OS windows, namun pada umumnya pengguna akan menginstal software pemutar atau media player MP3 untuk memainkan file audio atau musik digital mereka. Winamp MP3 Player merupakan salah satu software pemutar MP3 yang cukup populer dikalangan masyarakat.

AAC


AAC merupakan singkatan dari Advanced Audio Coding yang diciptakan untuk menutupi beberapa kelemahan data dalam format MP3. AAC telah dikembangkan dari sistem bernama MPEG-2 Part 7 dan juga MPEG-4 Part 3 sebagai file audio coding yang mempunyai bit rate menengah atas. File AAC cukup terkenal melalui jukebox iPod dan iTunes, dengan frekuensi sampel yang lebih luas mulai dari 8-96 kHz dibandingkan dengan MP3 yang hanya memiliki rentang 16-48 kHz. AAC turut dikenal dalam format MP4 serta M4A. Perkembangan lebih lanjut dari AAC lahir dalam versi High Efficiency AAC serta Enhanced aacPlus. AAC dilengkapi dengan sistem berupa SBR atau Spectral Band Replication yang fungsinya untuk menjernihkan kualitas audio. Versi ini kemudian disebut dengan MP3pro. Sedangkan untuk AAC++ adalah yang telah dimasukkan teknologi Parametric Stereo hingga menyerupai fitur joint stereo MP3.

Maka bagi seluruh pengguna yang melakukan pengunduhan atau download musik pada situs seperti RealsaRhapsody serta iTunes, akan menjumpai format musik digital berupa AAC yang turut memproteksi copy serta jarang didukung oleh music player portable. Hal tersebut sangat wajar, karena format AAC memang dirancang khusus untuk pemutar musik milik Apple, yaitu iPod. iPod memang bisa memainkan musik berformat MP3 dan juga AAC, namun tidak untuk file WMA. Meskipun pengguna sebenarnya bisa mengonversi dari format WMA menjadi AAC terlebih dahulu.

Karena yang dapat mengakses atau mengunduhnya hanya pada kelompok tertentu, maka tidak semua masyarakat bisa menikmati file musik dengan format AAC. Kecuali mereka yang menggunakan brand tertentu seperti Appel pada iPod, iPhone, dan komputer MAC-nya. Begitupun keadaannya di Indonesia.

WAV


Merupakan standar suara de-facto di Windows. Awalnya hasil ripping dari CD direkam dalam format ini sebelum dikonversi ke format lain. Namun sekarang tahap ini sering dilewati karena file dalam format ini biasanya tidak dikompresi dan karena berukuran besar. Musik dengan format WAV (Waveform Audio Format) adalah suatu audio file standar windows yang dipakai ke dalam komputer atau laptop yang OS-nya Windows. WAV mempunyai bentuk berupa format audio umum yang tidak terkompresi, dengan demikian mampu menyimpan detil suara secara keseluruhan yang biasanya dalam bentuk dua kanal suara. Musik digital dalam format WAV sendiri telah dikembangkan oleh Microsoft dan IBM dimana merupakan variasi atas format bitstream RIFF serta setara dengan format IFF dan juga AIFF yang dipakai pada komputer Amiga dan Macintosh. Format WAV pada era sekarang tidak begitu sering digunakan oleh penikmat musik dikarenakan ukuranya dan kualitasnya yang jauh dari kualitas baik (Soeprihadi, 2011). WAV biasanya bisa disimpan ke dalam perangkat handphone namun dengan durasi pendek atau ukuran yang kecil dan kualitas rendah.

Real Audio


Real Audio merupakan format dari musik digital yang didirikan oleh RealNetworks yang pada umumnya dipakai di dalam audio streaming atau khusus dirancang untuk internet. Format jenis Real Audio biasa ditemukan pada bitrate rendah dan saat digunakan dalam layanan streaming, bitrate-nya berada pada 128 kbps ke atas, maka RealAudio memakai standar AAC MPEG-4.

MIDI


Musik digital format MIDI (Musical Instrument Digital Interface) merupakan format audio yang sangat pas untuk audio hasilan oleh synthesizer atau piranti elektronik yang lainnya. MIDI pada umumnya memiliki ukuran yang relatif kecil dan acapkali digunakan sebagai ringtone ponsel. Dengan sistem ini, maka dapat dilakukan hubungan komunikasi data antar beberapa instrument musik elektronik atau komputer. Ross (2009) berpendapat bahwa MIDI bukanlah sebuah musik, karena tidak berisi suara aktual/nyata, dan bukanlah format musik digital seperti MP3 atau WAV. MIDI dapat dimainkan disembarang perangkat elektronik yang tentunya mempunyai perangkat synthesizer.

Ogg Vorbis


Format musik digital jenis ini merupakan penyedia musik digital gratis dan dibuat oleh komunitas pengembang. Ogg Vorbis membuat file musik digital dengan kualitas yang sama baiknya dengan kualitas MP3 atau justru lebih baik. Format ini benar-benar bersifat gratis, terbuka, dan tidak terpaten. Disaat kebanyakan format kompresi audio dibuat oleh perusahaan besar demi mencapai keuntungan, maka format Ogg Vorbis tidak demikian. Seluruh masyarakat dapat memakai format ini di dalam berbagai program, baik freeware maupun shareware tanpa membayar apapun. Walaupun format dengan kualitas tinggi, namun karena kurangnya pendanaan dalam pasar yang besar, membuat format ini masih jauh dari lingkaran pertarungan format musik termasuk di Indonesia. Namun dengan dukungan Winamp serta player lain, format Ogg sedang berkembang pesat. Dengan bersifat open source serta bebas pakai, maka diyakini format ini akan semakin berkembang seiring berjalannya waktu.

Dengan berbagai format musik digital di atas maka secara tidak sadar telah merubah kebiasaan manusia dalam mendengarkan musik kesukaan. Jika biasanya mendengarkan musik melalui media berupa CD dan CD player maka kini cukup hanya mengunduh lewat internet dengan berbagai format seperti MP3, AAC, dan WMA, lalu disimpan ke dalam perangkat canggih seperti komputer, iPod, PC tablet, dan smartphone. Tentu jauh lebih mudah dan nyaman serta dapat didengarkan dimana saja tanpa harus bersusah-susah memakai CD player. Perlahan namun pasti musik digital dengan berbagai format tersebut sudah menggantikan posisi musik berbentuk CD termasuk di Indonesia. Sekaligus menjadi tradisi baru masyarakat dalam mendengarkan musik.





BAB III

PENUTUP


3.1 Kesimpulan

Teknologi yang kita gunakan untuk mendengarkan lagu terus berkembang dari tahun ke tahun seperti pada tahun sembilan puluhan, kita menggunakan walkman untuk mendengarkan lagu yang ada didalam kaset. Namun, sekarang kita sudah jarang menggunakan CD untuk mendengarkan lagu karena kita dapat menguduh lagu dari internet dan kita dapat mendengarkannya melalu perangkat seperti smartphone, komputer, dll. Musik digital merupakan musik komersial yang dapat diakses dan dinikmati dengan menggunakan teknologi digital, sehingga khalayak atau para penikmat musik dapat menikmati dan mengakses berbagai musik yang ingin mereka dengar dengan lebih mudah dan efisien karena mereka hanya tinggal menggunakan teknologi internet untuk mendapatkannya.

Banyak contoh musik digital era sekarang yang berformat MP3, WMA, Audio CD, yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari khususnya bagi mereka yang hobi mendengarkan musik. Selain Audio CD, MP3, dan WMA, ada juga berbagai macam format musik digital lainnya seperti AAC, WAV, Real Audio, MIDI, dan Ogg Vorbis.



3.2 Saran dan Masukan

Demikian paper yang saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada saran dan masukan yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada saya.

Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat mema'afkan dan memakluminya, karena saya adalah hamba Allah yang tak luput dari kesalahan.



BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Grant, A. E. & Meadows, J. H. 2010. Communication Technology Update and Fundamentals. 12th Edition. Focal Press.

Mirabito, M.A.M & Morgenstern, B.L. 2004. The New Communications Technology: Application, Policy, and Impact. Fifth Edition. Focal Press.

http://www.komunikasi.us/index.php/course/2432-perkembangan-teknologi-audio-dari-masa-ke-masa

Straubhaar, J., LaRose, R. & Davenport R. 2011. Media Now : Understanding Media, Culture, and Technology, 2011 Update Seventh Edition. Thomson-Wadsworth.

Masduki. 2004. Menjadi Broadcaster Profesional. Yogyakarta: Pustaka Populer LKiS

Sopyan, Yayan. 2006. Membuat Musik Digital Dengan ModPlug Tracker. Jakarta: Media Kita

Zaki, ALi & SmitDev Community. 2007. Cara Mudah Merakit PC. Jakarta: Elex Media Komputindo

Sudibyo, Priyatmo. 2008. Teknik Praktis Bermain Organ dan Kibor Tunggal. Depok: Puspa Swara, Anggota Ikapi

Binanto, Iwan. 2010. Multimedia Digital-Dasar Teori dan Pengembangannya. Yogyakarta: PT Andi Offset

Setiawan, Dedy. 2012. Musik Digital. (online), http://blogdedy.blogspot.com/2012/01/musik-digital.html (Diakses terakhir kali 19 Oktober 2015)

Kompasiana. Musik Digital. Retrieved from http://m.kompasiana.com/post/read/354533/2 (Diakses terakhir kali 19 Oktober 2015)

 Binanto, Iwan: "Multimedia Digital-Dasar Teori dan Pengembangannya", halaman 42. CV Andi Offset, 2010

Stephen, Agustinus: "File Piracy", halaman 79. PT Elex Media Komputindo, 2007

CompusicianNews.com adalah media musik digital pertama di Indonesia http://compusiciannews.com

https://id.wikipedia.org/wiki/Perkembangan_Musik_Digital#cite_note-Multimedia_Digital-Dasar_Teori_dan_Pengembangannya-1

No comments:

Post a Comment